UCW ANIMATION

Didalam blog ini anda akan mendapatkan pengetahuan tentang aset wisata khususnya yang ada di wilayah Taman Nasional Ujungkulon dan pada umumnya yang ada di banten semoga dengan adanya sajian blog ini bisa membantu anda apabila anda ingin berwisata di wilayah banten

Penangkaran Badak Jawa TNUK Akan Menghabiskan Dana Rp6 Miliar

Pembangunan pusat penangkaran badak Jawa yang berlokasi di Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang, Provinsi Banten, akan menghabiskan anggaran Rp6 miliar. 

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang Agus Priambudi di Pandeglang, Sabtu (3/7), menjelaskan bahwa seluruh anggaran itu akan ditanggung pihak donatur. "Seluruh anggaran berasal dari pihak donatur, yakni International Rhino Foundation (IRF), sebuah LSM yang peduli terhadap kelestarian badak dan Yayasan Badak Indonesia (YABI)," katanya. 

Jika semuanya berjalan lancar maka pembangunan pusat panangkaran badak itu akan dimulai pada 2010. Lokasinya di di Gunung Honje bagian selatan dengan luas 4.000 hektare yang nantinya akan dijadikan sebagai taman margasatwa. 

Menurut dia, kalau penangkaran itu berhasil tentu pengunjung bisa melihat langsung kehidupan badak. Sebab, saat ini banyak warga belum mengetahui keberadaan badak jawa tersebut. 

Populasi badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang diperkirakan sekitar 50 ekor. Populasi itu relatif sedikit, karena masa perkembangbiakan hewan ini termasuk sulit. Apalagi, badak yang ada sebagian besar merupakan pejantan. 

Perburuan terhadap badak bercula satu itu belum pernah ditemukan. Walapaun ada hewan langka tersebut yang mati, itu alami disebabkan usianya telah tua atau sakit. Dalam beberapa tahun terakhir tim dari TNUK menemukan badak yang mati sekitar tujuh ekor. Enam di antaranya karena faktor usia dan satu lainnya disebabkan sakit. 

Badak Jawa termasuk binatang berusia lama karena bisa hidup hingga 40 tahun. Hewan bercula satu itu hanya hidup di TNUK dan di Vietnam tidak lebih 10 ekor yang sebagian besar betina. Guna mengetahui perkembangan populasi hewan langka itu, TNUK bekerja sama dengan berbagai pihak di antaranya WWF (World Wide Fund For Nature) secara rutin melakukan sensus. 

Selain itu, juga beberapa wilayah yang mejadi perputaran binatang tersebut telah dipasangi kamera pengintai. Jumlah kamera yang terpasang sebanyak 30 unit dan seluruhnya berfungsi. Saat ini, spesies badak di dunia ada lima jenis yakni badak hitam (Diceros bicornis), badak putih (ceratotherium simum), badak India (Rhinoceros unicornis), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis), dan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus).